Asal Usul Goa Pindul
Bagi
Anda yang mungkin sudah beberapa kali berkunjung ke Obyek wisata Goa Pindul dan
mengagumi keindahan alam di dalamnya, mungkin lupa atau belum mendengar tentang
misteri dan asal usul goa Pindul, kami akan mencoba mengungkapnya untuk Anda
sesui dengan cerita yang kami degar.
Nama Goa Pindul menurut dongeng yang kami dapatkan berasal dari sebuah kisah perjalanan seorang tokoh jaman dulu yang bernama Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang mendapat perintah dari Panembahan Senopati di kerajaan Mataram untuk membunuh bayi laki laki hasil buah cinta putri Panembahan Senopati yaitu bernama Mangir Wonoboyo.
Dalam perjalanan kedua utusan Panembahan Senopati itu tidak tega untuk membunuh sang bayi, kemudian keduanya pergi kea rah timur yaitu kearah Gunungkidul hingga tibalah di suatu dusun di daerah Karangmojo. Di dusun itu keduanya menggelar tikar untuk alas tidur, dusun tempat menggelar tikar itu kemudian dinamakan Gelaran. Sementara itu sang bayi terus menangis, kedua utusan itu berusaha menenangkannya, karena masih saja rewel, kedua utusan itu berinisiatif memandikannya. Ki Juru Mertani kemudian naik ke salah satu bukit dan menginjak tanah di puncak bukit itu, dengan kesaktianya tanah di bawahnya runtuh dan nampak menganga sebuah lubang yang kelihatan ada aliran air di bawahnya.
Sang bayi lalu di gendhong turun dan di mandikan di dalam goa, disaat di mandikan, pipi sang bayi terbentur (Orang jawa : kebendhul) batu yang ada di dalam goa itu. Karena kejadian itu tempat itu di namakan Goa Pindul.
Nama Goa Pindul menurut dongeng yang kami dapatkan berasal dari sebuah kisah perjalanan seorang tokoh jaman dulu yang bernama Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang mendapat perintah dari Panembahan Senopati di kerajaan Mataram untuk membunuh bayi laki laki hasil buah cinta putri Panembahan Senopati yaitu bernama Mangir Wonoboyo.
Dalam perjalanan kedua utusan Panembahan Senopati itu tidak tega untuk membunuh sang bayi, kemudian keduanya pergi kea rah timur yaitu kearah Gunungkidul hingga tibalah di suatu dusun di daerah Karangmojo. Di dusun itu keduanya menggelar tikar untuk alas tidur, dusun tempat menggelar tikar itu kemudian dinamakan Gelaran. Sementara itu sang bayi terus menangis, kedua utusan itu berusaha menenangkannya, karena masih saja rewel, kedua utusan itu berinisiatif memandikannya. Ki Juru Mertani kemudian naik ke salah satu bukit dan menginjak tanah di puncak bukit itu, dengan kesaktianya tanah di bawahnya runtuh dan nampak menganga sebuah lubang yang kelihatan ada aliran air di bawahnya.
Sang bayi lalu di gendhong turun dan di mandikan di dalam goa, disaat di mandikan, pipi sang bayi terbentur (Orang jawa : kebendhul) batu yang ada di dalam goa itu. Karena kejadian itu tempat itu di namakan Goa Pindul.
Menelusuri Goa
Pindul
Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta
memang mempunyai banyak tempat wisata. Kalau biasanya kita selalu
dikait-kaitkan dengan pantainya yang mempesona. Ternyata ada tempat wisata
lainnya yang tidak kalah bagusnya dari pantai. Didaerah Gunung Kidul ini juga
ada goa yang bisa kita susuri. Ada banyak goa yang ada di Gunung Kidul, dan
salah satu goa yang sudah pernah aku kunjungi adalah Goa Pindul.
Suasana di dalam Goa
Pindul
Sebenarnya
goa ini mulai terdengar ramai sekitar tahun 2010an. Hingga sekarang goa ini
menjadi salah satu tempat yang begitu diminati oleh kalangan mahasiswa atau
pengunjung yang berlibur di Yogyakarta. Kita berharap goa ini, ataupun goa-goa
lainnya bisa tetap terjaga kebersihannya dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Dan yang pasti pengunjung maupun pengelola bisa lebih bijak dengan
menerima pengunjung goa tidak asal dimasukkan.
Semoga
tempat wisata Goa Pindul ini bisa menjadi salah satu alternatif kalian yang
ingin merasakan sensasi menyusuri goa. Walau jaraknya tidak terlalu jauh,
tetapi tetap saja sensasinya akan terasa berbeda. Pokoknya dijamin kalian tidak
akan pernah menyesal ke goa ini. oya, masukan saja, kalau bisa kesini pas tidak
hari-hari libur. Jadi tidak terlalu banyak pengunjungnya. Biar bisa lebih
menikmati ketenangan di dalam Goa Pindul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar